Minggu, 08 Desember 2013

KOROSI

KOROSI I. Tujuan : 1. Mengamati perubahan/perkaratan besi 2. Mengamati proses oksidasi dan reduksi yang terjadi pada besi II. Dasar Teori : Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. Dengan persamaan reaksinya yaitu : O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. III. Alat dan Bahan • Alat yang digunakan adalah gelas piala, cawan petri, batang pengaduk ,penangas air, gelas becker. • Bahan yang digunakan adalah larutan NaCl, agar-agar, K4(Fe(CN)6), fenolftalin, dan larutan HCl. IV. Cara Kerja Disediakan 6 paku beton berukuran sama besar,bersihkan. Dimasukkan paku beton kedalam masing-masing cawan petri. Dimasukkan satu bungkus agar-agar dan aquades 210 ml dipanaskan diatas penanggas air. Dituangkan hasil adonan agar-agar panas sebanyak 35 mL kedalam masing-masing cawan petri hingga menutupi seluruh paku. Ditambahkan 3,6 mL K4(Fe(CN)6), HCl, NaCl, NaOH, PP di amsing-masing cawan petri. Diamati dan dicatat apa yang terjadi selama 30 menit, 1 jam ,2 jam, 6 jam, 3 hari. V. Hasil Pengamatan Waktu Keterangan 30 menit Tidak ada perubahan 1 jam + pp Paku payung berkarat 1 jam + NaCl Paku payung berkarat 2 jam + pp Paku payung berkarat 2 jam + NaCl Paku payung berkarat 1 hari Kontrol + NaCl + PP + K4(Fe(CN)6) Paku payung, jarum pentul, paku paling besar berkarat Paku payung dan jarum pentul berkarat Paku payung dan jarum pentul berkarat Paku payung dan jarum pentul berkarat VI. Pembahasan Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan tetntang korosi besi, besi yang digunakan adalah berupa paku dengan 6 jenis paku yang berbeda. Pada percobaan ini digunakan agar-agar yang berfungsi sebagai medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat reaksi anoda dan katoda terjadi. Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut dalam air dingin. Setelah itu agar-agar dimasukkan kedalam 6 cawan petri yang sudah berisi paku dari jenis yang berbeda tersebut. Agar- agar yang dimasukkan harus menutupi semua paku agar paku tidak terkena udara sehingga akan mempengaruhi korosi. Setelah dituangkan agar-agar paku tersebut diberi 6 perlakuan yang berbeda paku sebagai kontrol, paku diberi HCl, paku diberi NaOH, paku diberi NaCl, paku diberi PP, paku diberi K4(Fe(CN)6). Perbedaan perlakuan tersebut disertai pula perbedaan waktu yang berbeda. Dari hasil pengamatan ketika paku ditambahkan HCl, disekitar paku akan terlihat gelembung-gelembung hal itu disebabkan asamakan mempercepat proses pengkaratan. Jadi, semua jenis pak akan berkarat bila ditambahkan oleh asam. Ketika ditambahkan oleh indikator PP yang menyebabkan adanya warna merah muda dengan adanya OH-, warna merah muda dalam gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Lalu penambahan K4Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru. dari paku yang digunakkan ada beberapa paku yang dilapisi oleh alumunium sehingga sulit untuk berkarat. VII. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : • paku yang diberi agar-agar tidak berkorosi • paku yang diberi HCl akan bergelembung dan mudah berkarat • paku yang diberi PP akan berubah menjadi merah muda • paku yang diberi K4Fe(CN)6 berubah menjadi berwarna biru • paku yang di beri NaCl tidak mudah berkarat • paku yang diberi NaOH tidak mudah berkarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar